RUNTUHNYA
MORALITAS BANGSA
Oleh : Muh. Arifinoto, S.Pd.
Guru PPKn SMK Muhammadiyah
Kesesi, Kab. Pekalongan
Kehidupan
manusia saat ini mengalami kemajuan yang sangat pesat, berbagai teknologi
berkembang diseluruh dunia, yang harapannya bisa memudahkan kehidupan manusia.
Tetapi itu semua sangat berbanding terbalik terhadap pola perilaku manusia.
Pola perilaku manusia mengalami perubahan dinama nilai-nilai moralitas tidak di
junjung lagi. Keadaan itu biasa sebut dengan degradasi moral.
Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia, degradasi berarti kemunduran, kemerosotan atau
penurunan dari suatu hal, sedangkan moral adalah akhlak atau budi pekerti. Jika
kita interpretasikan keduanya maka degradasi moral merupakan suatu fenomena
adanya kemerosotan atas budi pekerti seseorang maupun sekelompok orang.
Kali
ini kita akan membahasnya dalam konteks Bangsa Indonesia. Di tahun 2019,
Indonesia sudah menginjak usianya yang ke-74, namun jika dilihat dari pola
perilaku masyarakatnya, apakah Indonesia termasuk negara yang cukup dewasa ?
Banyak
hal yang dapat digunakan sebagai tolak ukur suatu negara dapat dikatakan
sebagai negara maju. Salah satunya dapat dilihat dari pola tingkah laku
masyarakatnya yang dapat bertindak secara dewasa atas dirinya sendiri maupun
orang lain. Jika dilihat dari banyaknya fenomena remaja saat ini, apakah
Indonesia bisa disebut semakin dewasa dengan umurnya yang sudah menginjak angka
74 ?. Fenomena remaja yang terjadi menunjukkan bahwa adanya degradasi moral
yang saat ini dialami oleh bangsa Indonesia.
Bisa
kita lihat di berita maupun kita rasakan secara langsung akhir-akhir ini siswa
banyak yang melakukan tindakan-tindakan amoral, seperti siswa berani melawan
gurunya, bahkan ini terjadi beberapa waktu yang lalu di Kabupaten Pekalongan
dan sampai masuk pemberitaan nasional, dan masih banyak kejadian lain yang
belum terekpos.
Disisi
lain masa depan suatu bangsa sesungguhnya dipegang oleh para pemudanya tak lain
merupakan masyarakat yang berada pada usia remaja, maka dari itu penting sekali
bangsa ini untuk meningkatkan kualitas para pemudanya untuk Indonesia yang
lebih baik.
Hal
yang menyebabkan terjadinya degradasi moral ini karena adanya globalisasi yang
semakin masuk ke Indonesia. Dengan adanya globalisasi seharusnya bisa
meningkatkan moral pemuda Indonesia, jika diimbangi dengan pengetahuan dan
tindakan preventif yang kuat dari manusia itu sendiri. Namun sayangnya generasi
muda Indonesia kurang bisa menyaring budaya mana saja yang baik dan sesuai
dengan buadaya leluhur Bangsa Indonesia. Seakan-akan semua budaya luar ditelan
mentah-mentah oleh pemuda-pemudi kita, entah dari gaya berbusana, tingkah laku
sehari-hari serta gaya hidup yang dianggap sebagai sesuatu yang sangat modern
dan dapat dibanggakan jika kita dapat menirukannya.
Lalu
fenomena remaja apa saja yang umum terjadi saat ini yang sedang menghantui
Bangsa Indonesia?
1.
Budaya hedonisme yang tinggi
Budaya
Lluar terutama budaya barat tidak hanya memiliki dampak positif di dalamnya,
namun mereka juga memiliki budaya negatif yang patut dihindari generassi muda
kita, salah satunya adalah budaya hedonisme atau gaya hidup yang mengutamakan
kesenangan dan kenikmatan dunia. Budaya ini seiring berjalannhya waktu semakin
disukai oleh remaja Indonesia. Mereka lebih suka untuk hura-hura atau mencari
kesenangan dunia yang berlebihan seperti party atau hang out.
2.
Pola berpakaian
Jika
dibandingkan dengan beberapa tahun lalu, saat ini kita lebih sering menjumpai
remaja perempuan menggunakan pakaian yang serba mini seperti memakai hotpants
dan tanktop. Seakan-akan budaya memakai pakaian ketat dan mini yang lebih
menonjolkan lekuk bagian tubuh saat ini sudah dianggap lumrah oleh mereka,
padahal yang namanya pikiran laki-laki terhadap wanita yang memakai pakaian
mini dari dulu sampai saat ini sama saja.
3.
Menurunnya sikap sopan santun terhadap orang lain
Budaya
leluhur Indonesia yang sangat memegang budaya sopan santun antar satu sama lain
terutama dengan orang yang lebih tua dari kita haruslah tetap dilestarikan. Budaya
tersebut dapat membatasi diri ktia dari perbuatan semena-mena dan kita bisa
lebih menghargai pendapat orang lain. Namun dengan mencontoh budaya asing yang
liberal, banyak remaja yang sudah tidak terlalu mempedulikan hal tersebut.
Contohnya saja, saat ada remaja berjalan melewati orang tua sedang duduk, tak
jarang kita menemukan bahwa sebagain dari remaja tidak menundukan badan ataupun
kepala saat berjalan. Bahkan ada beberapa yang tidak menoleh sedikitpun
terhadap apa yang dilewatinya.
Dari
beberapa paparan di atas sudah seharusnya kita lebih peduli terhadap nasib
penerus bangsa ini. Tidak hanya orang tua mereka yang perlu membenahi hal
tersebut, namun dari diri kita sebagai pendidik sudah menjadi kewajiban untuk berperan
lebih aktif lagi dalam membentuk karakter dan kepribadian anak didik kita.
Karenan nasib suatu Bangsa akan selalu berada di tangan pemuda-pemudanya. Salam
Indonesia Merdeka.!!!
Karanganyar,
25 Juli 2019
Tidak ada komentar:
Posting Komentar